Sebuah Perjalanan Sebuah Cerita

Setelah musim berakhir saya memutuskan untuk mengakhiri masa kerja saya di Jiangsu Sainty. Alasan saya pergi dari Jiangsu adalah karena merasa gagal & ingin mencoba pengalaman & tantangan baru di luar China.

Setelah menganggur selama empat bulan tanpa melatih klub datanglah Newcastle United Jets, sebuah klub dari Australia yang bermain di Hyundai A-League menawari saya jabatan sebagai pelatih mereka & tanpa pikir panjang saya langsung menerima tawaran tersebut. Sebelumnya banyak tawaran datang dari klub-klub di Indonesia, salah satunya adalah Persipura Jayapura. Namun saya menolak karena ingin berkarir di luar Indonesia & hanya ingin kembali ke Indonesia sebagai pelatih Timnas Indonesia saja.

Target utama dari manajemen untuk saya adalah Newcastle Utd Jets bisa berada di papan tengah Liga Australia musim depan.

Tunggu aksi saya di Hyundai A-Leagus musim 2017/2018 bersama Newcastle United Jets 

 Target yang ditentukan oleh Asosiasi Sepakbola Ghana adalah bisa mencapai babak semi final di Piala Afrika tahun ini.

Inilah skuad terbaik yang bisa saya bawa ke Piala Afrika kali ini, sang kapten Sulley Muntari tidak bisa ikut karena mengalami cedera.

Bencana terjadi saat pemain kunci saya di Timnas Ghana, Andre Ayew, mengalami cedera. Saya memanggil Christian Atsu untuk menggantikan Andre Ayew.

Saya merancang dua uji coba sebelum Piala Afrika dimulai yaitu melawan Chili & Senegal. Hasil kurang memuaskan didapat Ghana di uji coba kali ini dengan hanya meraih hasil imbang. Piala Afrika dimulai & di laga pembuka Ghana berhasil mengalahkan Mesir (Egypt) dengan skor 2-0. Di laga kedua Ghana hanya bermain imbang saat melawan Pantai Gading (Ivory Coast) 0-0. Sayangnya di laga penentuan Ghana harus kalah dengan Congo yang merupakan kuda hitam di grup ini.

Kekalahan saat melawan Congo membuat Ghana tersingkir lebih awal di Piala Afrika kali karena hanya menempati peringkat ketiga dibawah Pantai Gading & Congo.

Klasemen akhir grup A

Akhirnya saya dipecat oleh Asosiasi Sepakbola Ghana karena gagal mencapai target di Piala Afrika yaitu mencapai untuk mencapai semi final.

Asosiasi Sepakbola Ghana cukup puas dengan kinerja saya sebagai palatih Timnas Ghana diantaranya karena Ghana berpeluang besar lolos ke putaran final Piala Dunia & berhasil lolos ke putaran final Piala Afrika tahun 2017.

Hasil tahun ini sangat mengecewakan saya sebagai manajer Jiangsu Sainty karena hanya berhasil memenangkan satu gelar, Chinese FA Super Cup. Sedangkan di Wanda Plaza CFA Super League, Jiangsu menempati peringkat kedua, di Toshiba FA Cup & AFC Champions League sama-sama terhenti di babak semifinal. Bagi manajemen ini adalah hasil yang cukup bagus karena dilihat dari board confidence manajemen cukup senang dengan hasil yang saya raih musim ini.

Stephen Ahmed masuk kandidat pemain terbaik di dua kategori, Chinese Player of the Year & CAF Young Player of the Year. Pemain Jiangsu Sainty yang masuk di kandidat CAF Young Player of the Year adalah Oladopo Babatunde.

 CAF Young Player of the Year

Stephan Ahmed

CSL All Stars

Jang Hyun-Soo, Ji Xiang, & Zhang Chengdong

Team of the Year

Zhang Chengdong & Alfin Tuasalomny (subtitutes)

 Top Skor: Zhang Chengdong (22 gol); Top Assist: Alfin Tuasalamony & Liu Jian (14 assist)

Di akhir tahun Jiangsu Sainty mengumumkan telah bekerja sama dengan klub asal Thailand, BEC Tero Sasana. Jiangsu Sainty akan membayar BEC Tero Sasana dengan 17,18K Poundsterling per tahun.

Transfer IN - Dana yang dikeluarkan di bursa transfer paruh kedua ini cukup besar, diantaranya untuk mendatangkan Oladapo Babatunde, seorang striker asal Nigeria dari klub Niger Tornadoes. Selain itu juga ada Zhang Jiaqi & Marc Ebeye, gelandang tengah yang akan menggantikan posisi Makan Konate yang pindah ke Shanghai Shenhua.

Transfer OUT - Salah satu kepindahan yang cukup mengejutkan adalah Wu Xi yang pindah ke Cardiff dengan mahar sebesar 2,9M Poundsterling. Selain itu trio Jiangsu saya pinjamkan ke feeder club di Korea Utara, April 25, pemain itu adalah Hu Rentian, Wang Xiao, & Xu Bo.

Perjalanan cukup mulus dilalui Jiangsu di awal paruh kedua musim ini. Berhasil melaju ke babak semifinal CFA Cup setelah mengalahkan Shanghai Shenxin (4-1) & Yanbin Baekdu (3-1). Di lanjutan pertandingan liga juga berhasil mengalahkan Tianjin Songjiang & Shandong Luneng.

Di bulan ini Jiangsu berhasil meraih empat kemenangan & satu imbang di liga. Sayangnya di semifinal CFA Cup leg pertama melawan Guangzhou Evergrande, Jiangsu harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 0-2, hal ini membuat perjuangan Jiangsu untuk melangkah ke partai final menjadi cukup berat.

Jadwal yang padat harus dilalui Jiangsu di bulan ini. Di lanjutan Liga Champion Asia yang sudah memasuki babak perempatfinal, Jiangsu harus melawan Al-Jazira dari Uni Emirat Arab & hasilnya cukup membawa Jiangsu ke babak semifinal Liga Champion Asia (agg 7-4). Kekalahan krusial dialami saat melawan Guangzhou Evergrande di liga, karena bisa dikatakan ini adalah laga penentuan juara liga musim ini. Jiangsu juga gagal melaju ke babak final CFA Cup setelah di semifinal leg kedua hanya bermain imbang 2-2 (agg 2-4).

Jiangsu kedatangan younth candidates untuk tahun ini & yang dikontrak secara resmi ada sebelas orang. Satu pemain yang cukup menjanjikan datang dari youth candidates, pemain itu adalah Qi Jiyuan, berposisi sebagai striker.

Di bulan ini Jiangsu juga berhasil menjalin kerja sama dengan klub Liga Inggris, Swansea City. Jiangsu akan menerima bayaran sebesar 2,27M Poundsterling per tahun dari kesepakatan kerja sama ini.

Memasuki akhir musim, jadwal semakin menggila. Hampir tak ada waktu istirahat bagi pemain, hal ini membuat saya untuk berpikir keras supaya pemain tetap bugar dan fit saat pertandingan. Karena gelar Liga Super China sudah hampir pasti lepas, saya mengorbankan laga saat melawan Beijing Guoan dengan menurunkan pemain lapis kedua & hasilnya kalah 0-1, tapi hal ini membuat pemain bugar & berhasil mengalahkan Al-Hilal (KSA) di semifinal LCA leg pertama. Sayangnya di leg kedua, Jiangsu kalah 0-1 & agregat menjadi 3-3, Al-Hilal (KSA) berhak lolos karena keunggulan di gol tandang.

Jiangsu Sainty berada di peringkat kedua klasemen akhir dengan 65 poin selisih enam poin dari sang juara musim ini, Guangzhou Evergrande. Praktis musim ini hanya ada tiga klub yang bersaing memperebutkan gelar juara musim ini, sisanya adalah Beijing Guoan.