Review Indonesia vs Arab Saudi

Tidak ada komentar :
selebrasi Boaz Solossa setelah mencetak gol
Timnas yang katanya terbaik ini akhirnya kalah 1-2 lawan Arab Saudi di lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015. Kalau dilihat dari skor memang kita harusnya bangga hanya kalah tipis melawan tim langganan Piala Dunia dan tim top di Asia, tapi menurut saya seharusnya timnas bisa menang melawan Arab Saudi atau minimal imbang lah.

Bukannya mau sok tahu atau sok hebat, tapi menurut saya komposisi yang dipilih duet pelatih Rahmad Darmawan dan Jacksen F. Tiago kurang tepat terutama penempatan seorang M. Ridwan sebagai seorang attacking midfield yang seharusnya bisa menjadi penghubung antara gelandang dan striker karena Indonesia memainkan dua gelandang bertahan, Immanuel Wanggai dan Ponaryo Astaman, malah sering menghilang entah kemana pas timnas menyerang alhasil permainan timnas lebih sering melakukan long pass langsung ke pertahanan Arab Saudi walaupun pada awalnya sempat berhasil karena Indonesia berhasil mencuri gol di awal pertandingan lewat sang kapten Boaz Solossa hasil umpan dari Kurnia Meiga, iya Kurnia Meiga sang kiper timnas.

Penampilan yang tidak cukup bagus yang ditunjukkan oleh Immanuel Wanggai dan Ian Kabes di babak pertama kurang cepat direspon oleh pelatih, pergantian yang menurut saya sangat terlambat. Terbukti saat Ian Kabes digantikan oleh Greg Nwokolo serangan timnas lebih fokus dan berbahaya, sering kali Greg menusuk langsung ke pertahanan Arab Saudi dengan dribble yang sangat berani. Masuknya Ahmad Bustomi yang pada awalnya saya predikis bakal mengisi starting eleven timnas di akhir-akhir pertandingan sangat amat terlambat, mayoritas masyarakat Indonesia pecinta bola pasti setuju kalau Bustomi adalah gelandang bertahan terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

Semua gol Arab Saudi berasal dari umpan di sisi kiri pertahanan Indonesia yang ditempati oleh Supardi, kalau menurut saya akan lebih baik kalau posisi tersebut diisi oleh Ruben Sanadi atau Raphael Maitimo, Sanadi lebih agresif dan Maitimo dengan posturnya yang tinggi besar bisa menghalau atau meminimalisasi umpan yang ada.

Entah kenapa saya lebih suka pas Indonesia dilatih Nil Maizar dengan skuad apa adanya dengan semangat tinggi walaupun pada akhirnya kalah juga pas melawan Iraq, dibandingkan dengan skuad timnas yang katanya terbaik kemarin, ini hanya pandangan pribadi saya sebagai supporter Timnas Indonesia.

Saya setuju dengan tulisan coach Timo Scheunemann di www[dot]bola[dot]net paragraf terakhir.
Semoga ke depan pengurus dan pejabat bisa menyanyikan lagu kebangsaan dari tempat yang telah disediakan (di tribun VVIP) dan bukan di lapangan, di samping pemain. Biarlah lapangan hijau menjadi arena pemain dan pelatih yang bebas dari politik.
Semua masyarakat Indonesia pasti menginginkan Timnas Indonesia menang, itu pasti. Mengutip dari tulisan Pangeran Siahaan.
Apa yang terjadi di akhir 90 menit nanti? Secara patologis kita sudah terbiasa untuk kalah, tapi kita selalu ingin melawan logika dengan berharap menang. Kita mengharapkan anomali. Kita mengharapkan kemenangan.
Maju terus Timnas Indonesia...
Read More

Persipura Jayapura - Paruh Kedua Musim 2012/2013

Tidak ada komentar :

- Bursa Transfer -
Kabar mengejutkan dari sang kapten, Boaz Solossa yang hijrah ke Qatar untuk bergabung dengan Al-Arabi. Keputusan yang diambil sepihak oleh pemilik klub karena tawaran dari klub tersebut senilai Rp 10.000.000.000,00 terlalu bagus untuk ditolak tanpa berdiskusi dengan manajemen klub.
- Februari - 
Bulan ini diawali dengan kualifikasi Liga Champion Asia (LCA) yang bertemu dengan Muangthong United (Thailand) di semi final (1-0) dan Persija 1928 (3-0) di final. Hal tersebut meloloskan Persipura ke babak utama LCA dan tergabung di grup E bersama Guangzhou (China), Ulsan (Korsel), dan Kashima Antlers (Jepang). Di laga pertama harus mengakui keunggulan Guangzhou dengan skor 2-1. Selain itu di Piala Indonesia, Persipura berhasil melaju ke babak selanjutnya setelah mengandaskan perlawanan PSBS Bangkinang di babak kelima dengan aggregat 5-0.

Penghargaan di bulan Februari
Manager of the Month

- Maret -
Bulan yang padat, 5 pertandingan ISL, 2 pertandingan Piala Indonesia, dan 2 pertandingan Liga Champion Asia. Dalam lanjutan Piala Indonesia, Persipura berhasil lolos ke babak semifinal setelah mengalahkan Persibo Bojonegoro di perempat final dengan aggregat 6-2, selain itu di ISL Persipura mengalami kekalahan kedua musim ini dari Arema FC 1-2. Di LCA kejutan terjadi setelah Persipura berhasil mengalahkan Ulsan 4-2 dan Kashima Antlers 6-2, lolos ke babak selanjutnya terbuka lebar.

Penghargaan di bulan Maret
-

- April -
Bulan April dibuka dengan pertandingan LCA melawan Guangzhou dan berkesudahan dengan hasil imbang 1-1. Di semifinal Piala Indonesia leg pertama harus mengakui keunggulan PSM Makassar dengan skor 1-2 dan di pertandingan LCA lainnya, Persipura harus mengakui keunggulan Ulsan dengan skor 1-2, peluang lolos ke babak kedua masih terbuka lebar asal di pertandingan terakhir imbang atau kalah tidak lebih dengan selisih empat gol melawan Kashima Antlers. Semua laga ISL disapu bersih dengan kemenangan.

Penghargaan di bulan April
Manager of the Month 2nd Place

- Mei -
Bulan yang cukup kacrut, tapi luar biasa. Kacrut karena jarang menang di bulan ini dan luar biasa karena Persipura berhasil lolos ke babak kedua LCA dan mengunci gelar ISL di bulan ini walaupun kalah saat melawan Persebaya Surabaya, hal ini karena pesaing terdekat, Persiwa Wamena gagal meraih kemenangan di pekan yang sama sehingga perolehan poin Persipura sudah tidak mungkin terkejar lagi oleh kontestan lain.
Mempertahankan gelar ISL dua kali berturut-turut dibawah komando Putra Martvianda
Di pertandingan terakhir grup E LCA melawan Kashima Antlers, Persipura harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 0-2, tapi hal ini tetap meloloskan Persipura karena unggul selisih gol. Namun perjalanan Persipura hanya sampai babak kedua LCA setelah dikalahkan oleh Chunnam (Korea Selatan) dengan skor 2-3.
Klasemen akhir grup E Liga Champion Asia (LCA)
Di lanjutan Piala Indonesia pun Persipura harus tersingkir di babak semifinal oleh PSM Makassar setelah di leg kedua kedua tim bermain imbang 2-2 dalam pertandingan yang berlangsung selama 120 menit dimana pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu setelah bermain imbang 3-3 (agregat) selama 90 menit. Persipura gagal mempertahankan gelar di Piala Indonesia tahun ini.


Penghargaan di bulan Mei
Player of the Month: Patrich Wanggai (1st Place)
Young Player of the Month: Nelson Alom (2nd Place) dan Daniel Tata (3rd Place)

- Juni -
Pertandingan terakhir ISL musim ini dimana Persipura berhasil mengalahkan Persela Lamongan dengan skor 1-0 di Stadion Mandala. Pertandingan ini juga merupakan perpisahan dengan beberapa pemain yang tidak akan membela Persipura di musim depan, seperti, Ortizan Solossa  (Pensiun), Otavio Dutra (Pindah ke Jeonbuk Motors), dll.


- Klasemen akhir Indonesia Super League -
Mengumpulkan 76 poin dari 34 pertandingan (23 menang, 7 imbang, 4 kalah) dan unggul cukup jauh dari pesaing terdekat, Sriwijaya FC yang mengumpulkan 62 poin, selisih 14 poin.
- Penghargaan Musim 2012/2013 -
Team of the Year
Yoo Jae-Hoon, Otavio Dutra, & Lim Joon-Shik

- Top Player -
Top Scorer
Irfan Bachdim - 25 gol dari 37 penampilan
Top Assist
Yohanes Ferinando Pahabol - 21 assist dari 55 penampilan
Top Rating
Irfan Bachdim - 7,47

Persipura's Fans Player of the Year
Otavio Dutra

Best Eleven Persipura - 2012/2013

sampai jumpa di...
Persipura Jayapura - Paruh Pertama Musim 2013/2014...
Read More

Formasi Impian Timnas versus Arab Saudi

Tidak ada komentar :

Dua puluh delapan pesepakbola terbaik Indonesia sudah terpilih yang kemudian akan dikerucutkan lagi menjadi dua puluh tiga pemain untuk melawan Arab Saudi dalam lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015.

Dua puluh delapan pesepakbola tersebut adalah...


Kiper
Kurnia Meiga, I Made Wirawan, dan Samsidar.

Bek
Hamka Hamzah, M.Roby, Victor Igbonefo, Abdul Rahman, Zulkifli Syukur, Ricardo Salampessy, Supardi, Ruben Sanadi, dan Tony Sucipto.

Gelandang
Immanuel Wanggai, Ponaryo Astaman, Ahmad Bustomi, Raphael Maitimo, M. Taufiq, M. Ridwan, dan Firman Utina.

Striker
Andik Vermansah, Greg Nwokolo, Boaz Solossa, Ferinando Pahabol, Irfan Bachdim, Zulham Zamrun, Ian Louis Kabes, Sergio van Dijk, dan Titus Bonai.

Coach
Rahmad Darmawan dan Jacksen F. Tiago.

Banyak kontroversi tentunya dalam pemilihan pemain-pemain tersebut, ada beberapa nama populer yang tidak masuk dalam dua puluh delapan pemain tersebut, diantaranya adalah Stefano Lilipaly (karena masalah administrasi), Diego Michiels (masalah kebugaran), dan Ferdinand Sinaga (masalah cedera lutut). Ah sudahlah mari kita kembali ke topik utama yaitu tentang formasi impian timnas menurut saya, biar masalah kontroversi dan tetek bengeknya diurus oleh orang-orang yang lebih berkuasa.

Disini saya coba mengulik formasi apa yang cocok dengan timnas dengan skuad yang ada saat ini, saya memilih formasi 4-2-3-1 dengan penampakan sebagai berikut...



KIPER
Dimulai dengan kiper, pemilihan saya terhadap Kurnia Meiga jelas bukan tanpa alasan, walaupun diantara kiper yang terpilih ia adalah yang termuda, tapi sekarang ia adalah kapten tim bagi Arema Indonesia di ISL dan memang berkualitas.

BEK
Untuk kuartet empat bek, saya pastikan dua tempat akan menjadi milik Viktor Igbonefo dan Zulkifli Syukur, dengan kualitas yang sudah tidak diragukan lagi. Zulkifli ini adalah bek kanan terbaik di Indonesia saat ini menurut saya dan untuk Igbonefo, postur tinggi dan ketenangannya sangat dibutuhkan timnas. Untuk pendamping Igbonefo saya memilih Ricardo Salampessy (Persipura), walaupun ada bek-bek langganan timnas macam Hamka dan M. Roby, sejauh ini penampilan di ISL paling stabil adalah Ricardo Salampessy dan pernah berpasangan dengan Igbonefo di Persipura. Ruben Sanadi menempati posisi bek kiri, dia cepat dan punya skill cukup bagus untuk melakukan overlap. Sebenarnya ada pilihan lain untuk posisi ini, yaitu Supardi dan M. Ridwan, untuk Supardi menurut saya fisiknya kurang dan kaki terkuatnya adalah kaki kanan, bukan kaki kiri. Sedangkan untuk M. Ridwan, di Persib Bandung dia sering bermain sebagai sayap kanan, bukan bek sayap lagi seperti awal kemunculannya di sepakbola tanah air, sehingga pilihan saya jatuh kepada Ruben Sanadi.

GELANDANG
Semua orang akan setuju dengan pilihan saya satu ini, Ahmad Bustomi, tidak ada keraguan lagi dengan kualitasnya, keeping ball adalah kemampuan paling wahidnya. Untuk mendampingi Bustomi dilini tengah ada Raphael Maitimo, pemain serba bisa, tinggi dan kuat. Saya kira posisi aslinya adalah gelandang, untuk Piala AFF kemarin dipasang di bek kanan karena menurut saya Nil Maizar tidak punya pilihan lain selain Maitimo. Di gelandang serang ada Irfan Bachdim, sempat diragukan kualitasnya di beberapa pertandingan timnas, tapi menurut saya Irfan Bachdim adalah salah satu gelandang serang terbaik di Indonesia, kemauannya untuk bekerja keras dan turun ke belakang untuk menjemput bola adalah nilai plus untuknya, kalau di luar sana mungkin mirip Wayne Rooney.

STRIKER
Di Inside Forward ada Greg Nwokolo dan Boaz Solossa. Untuk posisi ini ada beberapa alternatif yaitu Andik, Titus Bonai, Ian Kabes, dll. Khusus Andik saya berpikiran bahwa dia akan sangat berbahaya kalau dimainkan di babak kedua, dengan kecepatannya dia akan mengeksploitasi lawan yang sudah mulai kelelahan di babak kedua, super sub kalau menurut saya. Untuk posisi striker tengah tidak akan jauh dari satu nama yaitu Sergio Van Dijk, punya heading dan shooting yang aduhai pokoknya.

Kemarin malam saya browsing dan menemukan berita kalau Coach Rahmad Darmawan akan memakai formasi 4-3-2-1. Kalau hal ini benar maka prediksi saya trio lini tengah yang dipakai adalah Ponaryo Astaman (box to box), Ahmad Bustomi (deep lying playmaker), dan Raphael Maitimo (anchor man).

Itu adalah formasi impian timnas menurut saya, tapi apapun keputusan pelatih nanti kita sebagai warga negara indonesia yang baik berkewajiban untuk mendukung timnas apapun yang terjadi....

KALAHKAN ARAB SAUDI MAS BRO....

BUAT BANGGA TANAH AIRMU....
Read More

Persipura Jayapura - Paruh Pertama Musim 2012/2013

Tidak ada komentar :



Bursa Transfer -
Bursa Transfer kali ini manajemen cukup sibuk mencari pengganti pemain kunci musim lalu yang pindah ke klub lain, seperti Beto, Titus Bonay, Warsidi, Gerard Pangkali, dll. Sebagai gantinya ada Isnan Ali, Raphael Maitimo, Otavio Dutra, dll berhasil direkrut manajemen Persipura. Pemain termahal yang dibeli adalah Irfan Bachdim, pemain yang sudah tidak betah merumput di Persema itu berhasil direkrut Persipura dengan mahar Rp 220.000.000,00. Total transfer in kali ini adalah Rp 270.000.000,00 dan total transfer out kali ini adalah Rp 90.000.000,00.
- September -
Masih dalam tahap pre-season 2012/2013, diawali dengan bertandang ke kandang Persitema Temanggung dimana Persipura harus takluk dengan skor 1-2, hal ini disebabkan oleh sebagian besar pemain belum kembali dari masa liburan mereka. Perjuangan Persipura untuk mempertahankan gelar Inter Island Cup dimulai, tergabung dengan grup B bersama, Persisam Putra Samarinda, Persitara Jakarta Utara, PSPS Pekabaru, Persib Bandung, dan Pelita Bandung Raya, hanya kehilangan dua angka dari poin maksimal, Persipura berhasil lolos ke babak semi final setelah menjadi juara grup b dengan 13 poin.

- Oktober -
Piala Indonesia dimulai dengan drawing yang mempertemukan Persipura dengan Persela Lamongan, setelah merebut kemenangan di leg 1 di Jayapura (1-0), kami berhasil menahan imbang Persela di kandang mereka dengan skor 1-1 (agg 2-1) sehingga kami lolos ke babak kedua melawan Apacinti Semarang, di legi 1 berhasil menang dengan skor yang cukup telak, 5-2. Dalam laga pembukaan ISL melawan PSMS Medan, Persipura harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 1-2.
Dalam lanjutan Inter Island Cup, Persipura harus menghadapi lawan yang cukup berat yaitu Sriwijaya FC, laga berlangsung dengan ketat dan berakhir dengan skor 3-2 untuk keunggulan Persipura. Di laga final kami sudah ditunggu Arema ISL dan final Persipura berhasil mengalahakan Arema ISL dengan skor 3-1, hal ini mengukuhkan Persipura sebagai juara dua tahun berturut-turut.

Penghargaan di bulan Oktober
-

- November -
Persipura berhasil lolos ke babak ketiga Piala Indonesia setelah berhasil mengandaskan perlawanan Apacinti Semarang dengan agregat 11-2 dan bertemu dengan PSLS Lhokseumawe, di leg pertama berhasil menang dengan skor 5-2. Dari empat laga ISL, Persipura berhasil merebut tiga kemenangan dan hanya kehilangan dua poin karena hasil imbang dengan Persiba Balikpapan.


Penghargaan di bulan November
-

- Desember -
Awal bulan langsung disuguhi big match Persipura vs Arema FC, pertandingan kali ini akan menjadi partai yang sangat emosional bagi Beto dan para fans Persipura, dimana Beto adalah pemain favorit fans musim lalu, namun Beto dibuat tak berkutik di Stadion Mandala karena Arema FC berhasil dibantai oleh Persipura dengan skor 4-1 dan Beto tak berhasil mencetak gol ke mantan timnya ini. Di leg kedua Piala Indonesia karena sudah cukup yakin dengan hasil di leg pertama, saya memutuskan untuk menurunkan pemain lapis kedua dan hasilnya kalah 1-2 (agg 6-3).

Penghargaan di bulan Desember
Manager of the Month
Player of the Month: Otavio (1st Place) & Boaz (2nd Place)


- Januari -
Menjelang akhir paruh pertama musim 2012/2013, Persipura masih menjaga performanya dengan tetap bertengger di puncak klasemen setelah di bulan ini semua laga hampir di sapu bersih kecuali laga imbang 0-0 dengan Persisam Putra Samarinda di Stadion Mandala. Di Piala Indonesia pun begitu, Persipura masih melaju dengan mulus sampai babak kelima melawan PSBS Bangkinang, leg pertama menang 5-0 di kandang lawan.

Penghargaaan di bulan Januari
Manager of the Month
Young Player of the Month: Marko Markus Kabiay (2nd Place)


- Klasemen hingga akhir Janurai -
Bertengger di puncak klasemen dengan selisih tujuh poin dengan penghuni peringkat kedua Persegres Gresik United.
- Top Player -
Irfan Bachdim
Lim Joon-Shik

Persipura Jayapura - Paruh Kedua Musim 2012/2013
coming soon... 
Read More

Interku Sayang Interku Malang

Tidak ada komentar :
Hmmm...

Keadaan Inter dua musim terakhir ini memang bisa dibilang agak acak kadut, performa ala yoyo seperti di akhir 90an terulang kembali, kadang menang, kadang kalah. Keperkasaan Inter di era Roberto Mancini & Jose Mourinho bagaikan hilang tak bersisa dan yang lebih parah itu....... jadi bulan-bulanan fans sebelah.

Sakit...

Sebagai Interista jelas saya kecewa dengan performa Inter akhir-akhir ini, dibantai Tottenham Hotspurs di Europa League dan kekalahan di kandang oleh Bologna di liga italia pekan lalu, Inter bermain tanpa passion determination, gak ngerti lagi mau bilang apa.

Pedih...

Banyak Interisti akhir-akhir ini marah di forum-forum interisti atau di twitter tanpa mau tahu apa yang dihadapi manajemen Inter saat ini, ya namanya juga tifosi yang mereka mau pasti tim yang didukungnya itu menang, hal yang sangat amat wajar sekali #lebaymaksimal.
Saya yakin, mayoritas Interisti yang sering marah-marah sekarang adalah Interisti angkatan 2010 (jaman treble), belum tahu jaman susahnya Inter dulu pas tahun pertengahan 90an sampai akhir 90an.

Menurut saya banyak faktor yang membuat Inter jadi seperti ini sepeninggal Jose Mourinho di tahun 2010 dan ini adalah beberapa faktornya...

1. Sering gonta-ganti pelatih
Jadi beban berat memang untuk menggantikan pelatih sekaliber Jose Mourinho, pelatih yang memberikan Inter treble winner di musim 2009/2010 atau musim terakhirnya bersama Inter sebelum hijrah ke Real Madrid. Terhitung ada lima pelatih dalam kurun waktu DUA MUSIM!, Rafael Benitez, Leonardo bukan di caprio, Gian Piero Gasperini, Claudio Ranieri, dan yang terakhir dan yang masih bertahan sampai musim ini adalah Andrea Stramaccioni. Yap, kebanyakan tim yang sering gonta-ganti pelatih itu permainanya tidak konsisten dan itulah yang terjadi pada Inter sekarang.
2. Skuad baru di musim 2012/2013
Di musim 2012/2013 ini bisa dibilang adalah Inter memiliki skuad yang baru, hijrahnya para pahlawan treble semacam Julio Cesar, Maicon, Wesley Sneijder, Lucio, dll, digantikan oleh pemain-pemain baru semacam Samir Handanovic, Juan Jesus, Ricky Alvarez, Antonio Cassano, Rodrigo Palacio, Fredy Guarin, Alvaro Pereira, Kuzmanovic, Kovacic, Jonathan "Calon kuat peraih Ballon D'Or" dll. Dengan skuad saat ini yang saya bilang cukup seadanya, masih bersyukur Inter masih ada di papan atas serie a (peringkat 5 untuk saat ini), banyak pemain muda yang ada di skuad saat ini dan saya yakin masih bisa berkembang. Inter musim ini udah kayak klub-klub di Indonesia yang di setiap musim baru pasti hampir ganti total pemainnya haha.
3. Andrea Stramaccioni
Pelatih muda kita yang satu ini adalah pelatih Inter Primavera musim lalu dimana di musim itu Inter Primavera menjadi kampiun NextGen Series (bisa dibilang Liga Champion U19) yang dipromosikan menjadi pelatih utama Inter di akhir musim 2011/2012. Sebagai pelatih muda, Stramaccioni ini memang berbakat, tapi dengan pengalaman yang masih minim membuat ia sering melakukan kesalahan dalam memilih/menempatkan posisi pemain ataupun formasi, sering stramaccioni mengganti-ganti formasi, dari 4-4-2. 3-4-3. 3-4-2-1, 4-3-1-2, dll. Tidak ada klub top di dunia ini yang sering ganti formasi, Man. United setia dengan 4-4-2, Real Madrid dengan 4-2-3-1, Barca dengan 4-3-3, atau Juve yang setia ke 3-5-2 (kayaknya sih).
Soal penempatan posisi pemain, menurut saya yang paling fatal adalah Mateo Kovacic yang diposisikan sebagai gelandang bertahan, kemampuan dribble bolanya yang diatas rata-rata sangat mubazir kalau ditempatkan sebagai gelandang bertahan dan kemampuan bertahannya sangat kurang, menurut saya dia sangat cocok di gelandang serang atau trequartista. Dibalik itu semua saya yakin Stramaccioni dan tim pelatih punya pertimbangan lain untuk soal formasi dan penempatan pemain, saya sebagai fans cuma melihat dari sisi saya pribadi.
 4. Cedera
Badai cedera seolah datang silih berganti di kubu Inter musim ini, Diego Milito, Nagatomo, Alvarez, Coutinho (sekarang sudah pindah ke Liverpool), dll, bergantian masuk ke ruang perawatan, dengan skuad yang seadanya musim ini, satu pemain kunci yang cedera sangat berdampak besar terhadap performa tim.

Yap, pada akhirnya saya sebagai fans cuma berkewajiban untuk mendukung saja, saya tak bisa menuntut banyak pada Inter, bermainlah bagus dan dengan semangat tinggi itu sudah cukup bagi saya untuk bisa tersenyum lebar melihatmu, walaupun kemenangan dan gelar juga penting untuk para fans dan saya pribadi tentunya, tapi bagaimanapun juga, Inter adalah cinta pertama saya terhadap klub sepakbola, sehebat apapun disakiti, tetap saja tidak akan pernah goyah cintaku kepadamu... hehe.

KEEP CALM...

AND...

FORZA INTER

curva nord GBK Inter Indonesia Tour 2012

Read More

Persipura Jayapura - Paruh Kedua Musim 2011/2012

Tidak ada komentar :


- Bursa Transfer -

Transfer Masuk
-

Transfer Keluar
-
Keuangan yang tidak sehat di klub memaksa manajemen tidak masuk ke bursa transfer paruh kedua kali ini walaupun sebenarnya sangat membutuhkan tambahan pemain untuk berlaga di AFC Champion League (Liga Champion Asia).
- Februari
Mulai februari ini, Persipura mulai mengikuti Liga Champion Asia, tergabung di grup F bersama Shandong Luneng (China), Kashima Antlers (Jepang), dan Seoul (Juara Liga Korsel). Di pertengahan bulan ada super big match antara Persipura (pemuncak klasemen sementara) dan Mitra Kukar (runner up sementara), laga berlangsung sangat seru dan terjadi banyak gol, dibawah ini laporan lengkapnya.
Di laga pembuka liga champion asia secara mengejutkan Persipura berhasil mengalahkan Shandong di KANDANG LAWAN!!!, tapi konsekuensinya harus menelan kekalahan pertama di kandang karena kelelahan. Di Piala Indonesia setelah mengalahkan Persipal Palu, derby papua tersaji di perempat final, Persipura Jayapura melawan Persiwa Wamena, leg 1 dimenangkan Persipura dengan skor 1-0.

Penghargaan di bulan Februari
-

- Maret -
Bisa di lihat di fixtures dibawah, bulan yang paling padat selama musim kompetisi 2011/2012 dimana di bulan ini ada sembilan pertandingan. Ada tiga pertandingan liga champion asia, semuanya di stadion mandala, dua diantaranya kalah tipis (Seoul & Antlers) dan menang cukup telak melawan juara liga china, Shandong Luneng (3-0). Dalam lanjutan perempat final piala indonesia, persipura berhasil lolos ke babak semifinal setelah berhasil menahan imbang persiwa wamena di kandang lawan (agg 2-1). Semua laga ISL berhasil disapu bersih dengan kemenangan.


Penghargaan di bulan Maret
Manager of the Month

Player of the Month (Ortizan Solossa)


- April -
Di pekan 29, Persipura berhasil mengunci gelar ISL setelah mengalahkan Pelita Bandung Raya dengan skor 2-0, gelar ini merupakan gelar ISL dua tahun berturut-turut.
Semi final piala indonesia leg 1 lawan Pelita Bandung Raya, Persipura kalah tipis 0-1. Di Liga Champion Asia matchday 5 berhasil menahan imbang Seoul (1-1), hal ini membuka peluang untuk lolos ke babak selanjutnya dengan syarat harus mengalahkan antlers di laga terakhir, poin sama, tapi kalah head to head, namun di laga terakhir harus mengakui keunggulan antlers dengan skor 0-2. Persipura hanya mampu berada di peringkat tiga klasemen akhir Liga Champion Asia grup F.
Untuk laga ISL, dari empat laga, Persipura berhasil meraih tiga kemenangan dan satu hasil imbang melawan Persiba Balikpapan. Berikut fixtures lengkap di bulan april.


Penghargaan di bulan Maret
-

- Mei -
Diawali dengan semi final piala indonesia leg 2 lawan Pelita Bandung Raya dan berhasil menang cukup telak, anak-anak Persipura mencetak empat gol ke gawan lawan dan tanpa balas. Hal ini mengantarkan Persipura ke laga puncak dan menantang Mitra Kukar (lagi dan lagi). Di laga final Persipura berhasil mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 4-2. Double winner di tahun pertama melatih Persipura adalah prestasi yang sangat hebat.
Di tiga pertandingan terakhir ISL musim ini, tim pelatih berusaha untuk memberi kesempatan para pemain muda untuk bermain dan hasilnya cukup mengecewakan karena kalah di derby papua, Persiwa, dan kalah dengan rival sejati musim ini, Mitra Kukar, namum di pertandingan terakhir bershasil mengalahkan Persela Lamongan dengan skor tipis 2-1.

Penghargaan di bulan Mei
-

- Klasemen akhir Indonesia Super League -
83 poin (27 W, 2 D, 5 L), jarak yang cukup jauh dengan posisi kedua, Mitra Kukar dengan 65 poin (selisih 18 poin). 83 poin dan 82 gol sepanjang musim adalah rekor baru untuk Indonesia Super League, rekor sebelumnya juga dipegang Persipura (80 poin, 80 gol).
- Penghargaan Musim 2011/2012 -
Manager of the Year
Putra Martvianda (3rd Place)

Player of the Year
Beto

Young Player of the Year
Stevie Bonsapia (3rd Place)

Top Goalscorer
Zah Rahan (2nd Place)

Team of the Year
Yoo Jae-Hoon, Ortizan Solossa, Bhio Paulin, Boaz Solossa, Ian Kabes, & Beto

- Top Player -

Beto [Main 46 starter (3 sub), 27 gol, 18 assist, 9x Man of the Match]


Zah Rahan [Main 45(4), 22 gol, 8 assist, 5x Man of the Match]


Boaz Solossa [Main 40(5), 17 gol, 22 assist, 7x Man of the Match]

Persipura's Fans Player of the Year
Beto


Best Eleven Persipura - 2011/2012

Sekian laporan di musim 2011/2012
Sampai jumpa di musim 2012/2013
Read More