Sebuah Perjalanan Sebuah Cerita

Transfer IN - Di bursa transfer kali ini, Yongin City fokus membenahi pertahanan, mayoritas transfer masuk kali ini adalah seorang bek, diantaranya Kim Yoo-jin, See Sang-Yong, Na Sung-Jin, dan Sedek Sanaky yang merupakan pemain asal Indonesia.

Transfer OUT - Pemain-pemain yang kiranya sudah tidak masuk skema permainan dilepas oleh manajemen, diantaranya Bae Kwan-Yung, Lee Sung-min, Lee Sung-Hwan, Lee Ji-hoon, dan Cho Joon.

Salah satu andalan di lini belakang musim lalu yang juga merupakan top skor klub, Park Sang-Hyuk harus mengikuti wajib militer selama 22 bulan.

Seperti biasa pre-season diawali di akhir bulan Januari dan berakhir di awal bulan Maret, Pre-season yang cukup baik karena meraih hasil bagus di beberap pertandingan akhir.

Di awal musim klub berubah status menjadi klub professional.

Perjalanan Yongin City di Hyundai Oilbank K-League atau divisi satu liga Korea Selatan dimulai. Diawali dengan melawan Jeonbuk Motors dan harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 1-3. Di laga selanjutnya, Yongin City juga harus mengakui keunggulan Sangju dengan skor 0-3. Di Peace Cup dimana Yongin City tergabung di grup B, laga pertama menghadapi Jeonbuk Motors (lagi) dan lagi-lagi harus kalah. Kemenangan satu-satunya yang didapat bulan ini adalah saat melakukan uji coba dengan Amrokgang.

Bulan April dibuka dengan kekalahan telak dari Seoul (0-7) dan sampai pekan kelima Yongin City belum berhasil meraih poin sama sekali. Di lanjutan Peace Cup, Yongin City berhasil meraih kemenangan saat melawan Gangwon (2-0) dan hasil imbang saat melawan Ulsan (1-1). Poin pertama di liga baru didapat di pekan keenam saat melawan Daejeon (2-2). Bulan ini Yongin City belum meraih kemenangan di liga.

Akhirnya Yongin City meraih kemenangan perdana di liga setelah mengalahkan Jeju dengan skor 3-2. KFA Cup dimulai dimana Yongin City menghadapi Busan TC di babak ketiga dan Yongin City berhasil meraih kemenangan tiga gol tanpa balas.

Di lanjutan Peace Cup grup b, Yongin City meraih hasil imbang saat melawan Chunnam dan di laga penentu melawan Incheon, Yongin City harus mengakui keunggulan Incheon (1-2). Dengan ini Yongin City hanya berada di peringkat lima klasemen Peace Cup Grup B dan gagal lolos ke babak selanjutnya.

Di bulan ini hanya ada satu pertandingan yaitu KFA Cup babak keempat yang mempertemukan Yongin City dengan Jeonbuk Motors, setelah dua kali kalah di liga dan Peace Cup, akhirnya Yongin City berhasil mengalahkan Jeonbuk kali ini dengan skor yang sangat tipis, 1-0.

Terdampar di dasar klasemen dengan raihan poin 8 dari 1x menang, 5x imbang, dan 9x kalah.

Pagi tadi menjelang pukul dua saya bersiap untuk tidur, seperti biasa sebelum tidur pasti saya menyempatkan untuk membaca-baca timeline twitter dan menemukan berita tentang Andrea Stramaccioni yang resmi dipecat dan digantikan oleh mantan pelatih Napoli, Walter Mazzari.


Berita yang tidak mengejutkan karena beberapa hari terakhir ini sudah kencang terdengar bahwa Strama akan dipecat, tapi tetap saja membuat saya cukup terpukul. Andrea Stramaccioni adalah pelatih atau lebih tepatnya mantan pelatih Inter kedua yang membuat saya sedih ketika pelatih itu meninggalkan Inter, yang pertama tentu saja Jose Mourinho. Padahal Inter dibawah Strama bisa dikatakan cukup ancur dan normalnya ketika suatu klub dilatih seorang pelatih yang tidak membawa kebaikan kepada suatu klub tersebut maka seorang fans tentu berharap pelatih itu diganti, tapi bagi saya pengecualian itu ada pada Strama.
Setelah musim berakhir Massimo Moratti sempat mengatakan bahwa Strama akan tetap menjadi pelatih Inter di musim depan, tapi menurut saya yang membuat Moratti berubah pikiran tentu saja Walter Mazzari yang memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dengan Napoli. Andai saja Walter Mazzari tetap melatih Napoli musim depan mungkin saja Strama akan tetap menjadi pelatih Inter musim depan, iya mungkin saja, tidak ada yang tahu apa yang akan dipikirkan Moratti.
Kecintaan saya terhadap Strama mungkin berawal dari bagaimana hebatnya Inter saat mengalahkan Milan musim lalu dengan skor yang cukup mencolok yaitu 4-2 dimana gol dari Maicon mengakhiri laga itu dengan sempurna. Hal berikutnya adalah mungkin cuma Strama, pelatih Inter yang bisa saya lihat secara langsung sampai saat ini, itu terjadi saat Inter menyambangi Indonesia tahun lalu. Terakhir adalah bagaimana saat Inter mengakhiri unbeaten Juventus di kandang Juventus dengan skor 3-1, luar biasa menurut saya.
Terima kasih Strama atas segala yang telah anda berikan kepada Inter, tim favorit saya sejak kecil dan selamat datang Walter Mazzari, semoga anda bisa mengembalikan kejayaan Inter seperti saat dilatih oleh Jose Mourinho atau minimal saat dilatih Roberto Mancini.

Di bursa transfer kali Yongin City mendatangkan dua pemain yaitu:

1. Eugenio (18 th, Attacking Midfielder Left, free transfer)
2. Jang Sang-Soo (18 th, Defender Right, free transfer) 

Paruh kedua musim ini dibuka dengan melawan Ulsan HMD di lanjutan National League den berkesudahan dengan skor 0-0. Di lanjutan KFA Cup, Yongin City melawan Ulsan di babak perempat final dan menang dengan skor 2-0. Yongin City melaju ke babak semifinal. Laga terakhir bulan ini Yongin City berhasil membantai Mokpo dengan skor 6-2.

Di bulan ini saya mendapat tawaran untuk melatih klub di divisi utama Argentina, Gimnasia (J). Tawaran itu saya tolak karena masih ingin berkarir di Yongin City.

Jarak antara pertandingan yang cukup jauh digunakan Yongin City untuk melakukan uji coba dengan Yesan (4-0). Di dua laga National League, Yongin City meraih satu kemenangan dan satu hasil seri. Di lanjutan KFA Cup yang sudah memasuki babak semifinal, Yongin City harus mengakui keunggulan Sangju dengan skor 2-3. Perjalanan Yongin City di KFA Cup terhenti di semifinal.

Bulan ini dibuka dengan kekalahan saat melawan Busan TC (1-2). Di tiga laga selanjutnya, Yongin City berhasil menyapu bersih dengan kemenangan dan kemenangan itu diraih dengan clean sheet (lagi).

Dari tiga laga yang ada di bulan ini, Yongin City hanya berhasil meraih satu kemenangan yaitu saat melawan Cheonan City yang merupakan juru kunci di National League. Dua laga lainnya berakhir dengan hasil imbang dan salah satunya adalah saat melawan musuh bebuyutan Suwon City (2-2).

Final National League mempertemukan Yongin City dengan Ulsan HMD, laga dilaksanakan dengan format home and away. Di leg 1 yang dilaksanakan di kandang Ulsan HMD laga berakhir dengan hasil imbang 2-2. Di leg 2 ganti Yongin City yang menjamu Ulsan HMD di Yongin Stadium dan Yongin City berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0 (agg 4-2). Dengan ini Yongin City berhasil menjadi juara Samsung Life Korea National League untuk yang pertama kali dan berhak promosi ke divisi satu liga Korea Selatan di musim depan.

Yongin City berhasil memuncaki klasemen akhir Samsung Life Korea National League dengan 53 poin dari 15x menang, 8x imbang, dan 3x kalah. Unggul sebelas poin dari runner-up, Changwon. Di babak play-off, Yongin City langsung berlaga di babak final karena menjadi juara di babak reguler National League.

Pre-season kali ini cukup panjang yaitu dari bulan Januari sampai bulan Maret. Selain untuk uji coba pemain dan strategi, pre-season kali ini digunakan juga untuk menambah keuangan klub seperti saat melawan Gangwon, Seoul, Tianjin (China), dan Chunnam. Pre-season kali ini saya cukup puas karena hasil yang didapat cukup bagus.

Samsung Life Korea National League kick-off. Di laga pertama Yongin City bertemu dengan Daejeon KHNP dan hasil akhirnya adalah 2-2. Dua pertandingan berikut juga mendapat hasil seri saat melawan Goyang Kookmin Bank dan Ulsan HMD. Kemenangan perdana di musim ini baru didapat di pekan keempat saat melawan Mokpo dengan skor 2-0.

Performa apik ditunjukkan Yongin City di bulan ini dengan memborong empat kemenangan dari lima pertandingan yang ada dan kemenangan itu didapat dengan clean sheet. Satu laga lainnya imbang melawan Gangneung City dengan skor 2-2.

Kekalahan pertama di liga saat melawan Ansan Hallejujah membuka bulan ini dan dilanjutkan lagi dengan kekalahan kedua saat melawan Suwon City. Yongin City meraih dua kemenangan di dua laga sisa liga bulan ini. KFA Cup 3rd Round mempertemukan Yongin City dengan Daegu, klub dari divisi satu liga Korea Selatan dan di luar dugaan Yongin City berhasil meraih kemenangan yang cukup menyakinkan yaitu 2-0. Dengan kemenangan ini Yongin City berhak untuk melaju ke babak selanjutnya.

Bulan yang sangat padat dimana ada tiga kompetisi yang bergulir di bulan ini, selain National League dan KFA Cup ada juga National League Cup. Di liga Yongin City berhasil menyapu bersih poin yang tersedia. Di lanjutan KFA Cup 4th Round yang mempertemukan Yongin City dengan Jeju (anggota divisi satu) lagi-lagi Yongin City mengejutkan berbagai pihak dengan kemenangan yang cukup telak di kandang lawan yaitu 0-3 dan lolos ke babak selanjutnya.

Di National League Cup, Yongin City ditargetkan maju ke babak final oleh manajemen. Tergabung di grup C bersama Busan TC, Gangneung City, dan Goyang Kookmin Bank, Yongin City berhasil merebut juara grup dengan satu kemenangan dan dua seri. Di babak perempat final bertemu dengan Changwon, menang 4-0, kemudian dilanjutkan di semi final bertemu dengan Suwon City, menang 2-1, dan yang terakhir saat di final melawan Chungju Hummel Korea. Pertandingan yang sangat seru dan akhirnya Yongin City berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-2. Trophy pertama yang saya raih bersama Yongin City yang juga merupakan trophy pertama pula untuk Yongin City sejak klub ini didirikan pada tahun 2010.

Yongin City memuncaki klasemen dengan 31 poin hasil dari 9x menang, 4x imbang, dan 2x kalah. Terpaut lima poin dari peringkat dua, Gangneung City, dan tiga, Goyang Kookmin Bank.

Setelah tidak memperpanjang kontrak dengan Persipura Jayapura, akhirnya saya memutuskan untuk pindah ke Yongin City, klub semi-professional yang berlaga di Samsung Life Korea National League atau divisi dua dari liga Korea Selatan.

• Rivan Nahumarury - Bek muda asal Indonesia ini akan mengisi lini belakang Yongin City yang cukup rapuh.
• Kim Jong-Hyun - Formasi 4-1-2-2-1 yang saya usung membutuhkan seorang gelandang bertahan yang cukup tangguh dan Kim Jong-Hyun saya rasa cukup mengisi kekosongan posisi gelandang bertahan.
• Shin Yeon-Soo - Gelandang tengah pinjaman dari Suwon akan menambah kekuatan lini tengah Yongin City di paruh kedua musim 2015 ini.

Laga debut saya sebagai manajer Yongin City terjadi di kandang Chungju Hummel yang berkesudahan 2-2. Kemenangan perdana saya bersama Yongin City hadir di pertandingan kedua, yaitu saat melawan Busan TC di kandang sendiri dengan skor yang menyakinkan 3-0. Dua pertandingan selanjutnya, seri lawan Ansan Hallelujah dan kalah lawan Suwon City.

Yongin City di bulan ini hanya meraih satu kemenangan saat melawan Kimhae (4-1), tiga pertandingan lainya hanya imbang, lawan Daejeon KHNP (1-1), Cheonam City (3-3), & Mokpo (1-1).

Saat melawan Busan sang pemuncak klasemen, Yongin City bermain menyerang dan hasilnya kena bantai oleh pemuncak klasemen tersebut dengan skor 0-4. Dua pertandingan sisa liga dilibas dengan mengalahkan Changwon (2-1) dan membantai Gangneung City (7-0) yang juga merupakan kemenangan terbesar Yongin City dalam sejarah.

Yongin City berada di posisi sembilan dengan 34 poin (9x menang, 7x imbang, 10x kalah) dan naik dua peringkat dari semenjak saya mengambil alih posisi manajer Yongin City. Dengan ini Yongin City gagal ke babak play-off untuk memperebutkan jatah promosi ke divisi satu liga Korea Selatan.